Rabu, 09 Juli 2014

Google Sambut Pilpres 2014

Assalamu'alaikum!

Eh, lihatlah Google sekarang! Google ternyata juga menyambut pilpres 2014 di Indonesia! Wah, Google, Google. Setiap ada acara, Google langsung membuat doodle baru! O ya, inilah doodle pilpresnya:
Hehe... Masih banyak doodle lainnya. Pengen tahu? Klik I'm Feeling Lucky/Saya Merasa Beruntung di bawah kotak pencarian di Google.
Dah! 

Sabtu, 28 Juni 2014

Pilpres 2014 & Gadget - Opini Kita


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Beberapa hari lagi KPU akan mengadakan pemilihan presiden. Juga, rakyat sudah mulai bersiap-siap untuk memilih calon presiden terbaik mereka. Rasa fanatisme terhadap seorang capres yang berlebihan kadang-kadang bisa membuat fans itu membuat kampanye negatif atau dalam bahasa Inggris disebut Black Campaign . Sebetulnya, juga seharusnya, jika kita bisa berkampanye dengan tentram, kenapa harus melakukan Black Campaign? Pikirkanlah lagi.

Saya selaku salah satu dari ratusan anak pengguna sosmed di Kota Batu, melihat lewat media sosial juga lumayan banyak tersebar Black Campaign tersebut. Bentuknya juga bermacam-macam, ada yang hujat-menghujat, membuka kemudian menyebarkan aib capres yang tidak disukainya, hingga mengedit wajah capres lain, alhasil buruklah wajahnya.

Tapi, meskipun saya juga fanatik terhadap salah satu pasangan capres-cawapres, saya tidak pernah melakukan Black Campaign tersebut.  Malah saya pelanggan foto-foto Black Campaign itu. Tapi, itu dulu. Sekarang pengguna sosmed ramai berkampanye dengan damai, tanpa menjelek-jelekkan capres lain.

Bagaimana opini Anda terhadap kampanye hitam?

Opini saya: Sudah saya jelaskan tadi, bahwa kampanye hitam atau kampanye negatif sangat tidak perlu kalau kita sendiri bisa berdamai dalam berkampanye. Kampanye hitam nampak membosankan. Trend sekarang adalah kampanye kreatif yang mengusung daya imajinasi tingkat tinggi, dan menghasilkan sesuatu yang bernilai.


Teknologi dari zaman ke zaman berkembang pesat, benar-benar drastis. Kita juga tidak menyangka, teknologi dulu yang dibawah kendali manusia, kini terbalik 180 derajat. Gadget dan teknologi seakan-akan adalah majikan kita, dan kita hanyalah seorang budak yang sulit merdeka.  

Gadget menyita perhatian kita, terutama dalam berhubungan secara nyata. Kita lebih mempedulikan gadget dari pada orang yang bahan pembicaraannya lebih penting. Kita seperti tergantung pada gadget itu sendiri. Gadget seakan-akan seperti bagian tubuh kita, mendarah daging di tubuh ini.

Bagaimana pendapat Anda mengenai gadget yang merajalela?

Opini saya: Gadget yang kita buat, yang harusnya dibawah kendali kita, berubah menjadi monster ganas penyita waktu dan perhatian. Gadget, yang harusnya membuat pekerjaan menjadi mudah, sekarang membuat pekerjaan menjadi berbelit-belit. Menurut saya, kita harusnya bisa mengendalikan diri, membagi waktu, dan lebih mementingkan orang-orang disekitar kita terhadap gadget[A2] .

Ceritakan opini Anda di OPINI KITA di penapelangihafizh.blogspot.com

GRATIS! TANPA PERLU MENELPON! Opini Anda akan diterbitkan di penapelangihafizh.blogspot.com


pilpres 2014 pilpres gadget opini kita pena pelangi hafizh debat capres 2014



 [A1]Dari politik, beralih ke teknologi

 [A2]Gadget bagian dari teknologi sekarang ini